Daftar Materi
1. Konfigurasi Jaringan
a. Konsep Dasar Jaringan Komputer
b. Konfigurasi IP Address
c. Konfigurasi PC Router
d. Konfigurasi DHCP Server
Daftar isi
Konsep Dasar Jaringan Komputer
Konsep Dasar Jaringan Komputer
Lapisan OSI/OSI Layer
Lapisan TCP/IP
C. Implementasi Referensi OSI dan DARPA pada jaringan komputer sederhana
A. Model Referensi OSI
B. Model Referensi DARPA/TCP
D. Komponen Dasar komunikasi data jaringan komputer
E. Perangkat Jaringan Komputer
A. Perangkat Jaringan komputer berdasarkan komputer/host:
B. Perangkat Jaringan komputer berdasarkan Media Transmisi
1. Lan Adapter
a. Lan Adapter Internal
b. Lan Adapter External
c. Impementasi LAN Card untuk menghubungkan dua komputer.
2. Wifi Adapter
a. Wifi Adapter Internal
b. Wifi Adapter External
3. Kabel Twisted Pair
A. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
a. Kabel UTP Category 1 (Cat1)
b. Kabel UTP Category 2 (Cat2)
c. Kabel UTP Category 3 (Cat3)
d. Kabel UTP Category 4 (Cat4)
e. Kabel UTP Category 5 (Cat5)
B. Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
4. Repeater
5. Bridge
6. Hub
7. Switch
8. Router
9. Access Point (AP)
a. AP Bridge
b. AP Router
Lapisan TCP/IP
C. Implementasi Referensi OSI dan DARPA pada jaringan komputer sederhana
A. Model Referensi OSI
B. Model Referensi DARPA/TCP
D. Komponen Dasar komunikasi data jaringan komputer
E. Perangkat Jaringan Komputer
A. Perangkat Jaringan komputer berdasarkan komputer/host:
B. Perangkat Jaringan komputer berdasarkan Media Transmisi
1. Lan Adapter
a. Lan Adapter Internal
b. Lan Adapter External
c. Impementasi LAN Card untuk menghubungkan dua komputer.
2. Wifi Adapter
a. Wifi Adapter Internal
b. Wifi Adapter External
3. Kabel Twisted Pair
A. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
a. Kabel UTP Category 1 (Cat1)
b. Kabel UTP Category 2 (Cat2)
c. Kabel UTP Category 3 (Cat3)
d. Kabel UTP Category 4 (Cat4)
e. Kabel UTP Category 5 (Cat5)
B. Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
4. Repeater
5. Bridge
6. Hub
7. Switch
8. Router
9. Access Point (AP)
a. AP Bridge
b. AP Router
Pada dasarnya konsep dasar jaringan komputer merupakan teknologi komputer yang dapat digunakan dalam penerapan pada kehidupan sehari-hari, akan tetapi pada proses pembelajaran atau pendalaman tentang Jaringan Komputer seperti Konfigurasi IP Address, Router, dan aplikasi server lainnya. Suatu hal yang memang cukup sulit untuk dipahami dalam Ilmu Komputer yakni Jaringan Komputer. secara sederhana Jaringan Komputer merupakan suatu bentuk rentetan komunikasi yang diatur dengan system jaringan. Dalam proses Jaringan komputer terdapat istilah Paket Data. Paket data ini terdiri atas beberapa bentuk komunikasi yang dirangkum.
A. Komunikasi antar Komputer
Sepeti yang telah dijalaskan sebelumnya pada halaman Linux Networking bahwa pada jaringan komputer minimal terdiri dari 2 (dua) komputer yang saling berkomunikasi atau berhubungan, komunikasi yang terjadi antara dua komputer tersebut mencakup transfer data, sharing printer, dll. kesemua komunikasi tersebut dirangkum dalam bentuk paket data.
Pada saat dua komputer saling berkomunikasi, proses bentuk komunikasi tersebut sebelum sampai pada masing-masing komputer disebut paket data. analogi paket data:
Diketahu:
Orang yang akan bepergiaan = Data
Kota A = Komputer 1
Kota B = Komputer 2
Alat Transfortasi = Paket Data
Seseorang yang tinggal di kota A hendak melakukan perjalanan ke Kota B, menggunakan Alat transfortasi umum, kemudian salah seorang temannya yang tinggal di kota B, hendak melakukan perjalanan ke Kota B untuk tujuan tertentu. begitu pula seseorang yang tinggal di Kota A.
Penerapan Analogi:
Komputer 1 melakukan transfer data dalam bentuk file MP3 ke komputer 2, kemudian Komuputer 2 akan mentransfer data dalam bentuk file dokumen ke Komputer 1, Nah.., proses perjalanan transfer data antara dua komputer tersebut adalah Paket data. Setelah paket data itu sampai ke tujuan maka, maka Paket data tersebut akan di ekstrak dalam bentuk yang sebenarnya.
Secara sederhana Jaringan Komputer yang terdiri dari dua komputer yang saling berkomunikasi disebut komunikasi secara face to face. kemudian menurut Askari Azikin dalam bukunya yang berjudul "Debian GNU/Linux", mengatakan bahwa jaringan komputer dalam bentuk remote merupakan komunikasi antara komputer dari jarak jauh. Nah.., dari pernyataan Askari Azikin tersebut, dapat kita simpulkan bahwa metode yang diterapkan pada Komunikasi antara dua komputer sama halnya dengan Metode komunikasi antara komputer jarak jauh, cuma perbedaanya terlekak dari mediakomunikasi/transmisi yang digunakan.
Komunikasi Data secara Sederhana:
Komunikasi Data Pada jaringan sedernahan umumnya terdiri atas 2 (dua) komputer yang saling berkomunikasi, dapat pada proses komunikasi terdiri dari proses Sent dan Received., berikut contohnya:
![]() |
Komunikasi Data Sederhana |
Komunikasi yang terjadi seperti pada gambar diatas yaitu proses pengiriman data disebut "Sent", kemudian ketika ada proses pengiriman balik atau balasan disebut "received", Jadi bentuknya seperti "tanya jawab", dimana komputer 1 bertanya ke komputer 2, kemudian komputer 2 menjawab pertanyaan komputer 1.
Pada kedua komputer tidak melakukan proses transfer data atau sejenisnya, namun disaat kedua komputer tersebut terhubung maka ada yang disebut proses pengiriman sinyal yang terjadi antara dua komputer tersebut.
B. Deskripsi proses komunikasi data pada Jaringan Komputer
Pada proses komunikasi Data pada Jaringan komputer terdapat beberapa lapisan dan jenis protokol yang digunakan yaitu Layer OSI, Layer TCP/IP, Protokol UDP, dan Protokol TCP/IP.
Lapisan OSI/OSI Layer[id][en]: OSI Reference Model For Open Networking merupakan sebuah model arsitektur jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization For Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977, OSI merupakan singkat dari Open System Interconnection, Lapisan OSI terdiri atas 7 (tujuh) lapisan yang terdiri dari "Lapisan Aplikasi, Presentasi, Sesi, Transpor, Jaringan, Data Link, dan Pisik". ke tujuh lapisan ini memiliki fungsi tertentu. beberapa fungsi dari Lapisan OSI Yaitu sebagai berikut:
Lapisan | Nama Lapisan | Deskripsi |
7 | Application Layer | Lapisan OSI yang berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, serta membuat pesan-pesan kesalahan. Kemudian Protokol yang berada dalam lapisan "Aplikasi" mencakup "HTTP", "FTP", "SMTP", dan "NFS" |
6 | Presentation Layer | Lapisan OSI yang berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang dicakupkan dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirect software), seperti layanan workstation (dalam Windows NT, ataupun GNU/Linux) dan juga Network Shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atauRemote Desktop Protocol (RDP)) |
5 | Session Layer | Lapisan ini berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. selain itu, pada level/lapisan ini dapat dilakukan resolusi nama. |
4 | Transport Layer | Lapisan OSI yang berfungsi untuk memecahkan data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang paket-paket yang hilang di tengah jalan. |
3 | Network Layer | Lapisan OSI ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melaluiinternetwork dengan menggunakan router danswitch layer-3 |
2 | Data-link Layer | Lapisan OSI ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. kemudian, pada level/lapisan ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (sepertiMAC Address atau Media Access Control Address), dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi dengan spesifikasi IEEE 802, lalu membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan MAC (Media Access Control). |
1 | Physical Layer | Lapisan OSI terakhir ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti Ethernet atau Token Ring). Topologi Jaringan dan pengabelan. Serta itu, lapisan/level ini juga mendefinisikan bagaiman Network Interface Card(NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio |
Lapisan TCP/IP atau Model Reference DARPA merupakan sebuah referensi protokol jaring yang digunakan pada Protokol TCP/IP yang dibuat DARPA Model Reference, di mana setiap lapisan yang berada di lapisan bawah menyediakan layanan untuk lapisan berbeda pada lapisan urutan di atasnya, dengan lapisan yang ada urutan atas menggunakan layanan untuk lapisan yang urutan dibawah, dalam artian setiap lapisan yang terdapat pada Model Referensi DARPA saling terkait.
Implementasi yang diberikan pada Model Referensi DARPA ini merupakan suatu pengelompokan lapisan dengan mencakupi beberapa lapisan yang terdapat pada Model Referensi OSI. Pada lapisan OSI terdapat 7 (tujuh) lapisan, sedangkan pada Model Referensi DARPA hanya terdiri dari 4 (Empat) lapisan. Keempat lapisan tersebut secara umum kompatibel dengan Model Referensi OSI, namun pada Model Referensi DARPA hanya menyediakan 4 (Empat) lapisan yang sudah menyamai Model Referensi OSI, beserta cakupannya. Walaupun implementasi Jaringan Komputer yang ada padaModel Referensi OSI lebih terarah, namun, Jika lihat dari bentuk dan pengemlompokan dari Model Referensi DARPA, hampir tidak memilik perbedaan yang cukup signifikan.
Hubungan antara Model Referensi DARPA dan Model Referensi OSI, memiliki kaitan yang cukup erat dalam proses komunikasi, namun dengan demikian terdapat ketergantungan antara Model Referensi DARPA dengan OSI, sebab penjambaran yang terdapat pada Model Referensi DARPA, lebih simpit dan menitik beratkan salah satu Lapisannya pada dengan berbagai kumpulan Protokol, yang pada Model Referensi OSI terdiri atas tiga yang dicakupkan dalam 1 (satu) lapisan pada Model Referensi DARPA.
Lapisan | Nama Lapisan | Deskripsi |
---|---|---|
4 | Application Layer | Pada Lapisan ini, bertanggung jawab dalam rangka penyediaan akses kepada aplikasi terhadap jaringan TCP/IP. Protokol-protokol yang berjalan pada lapisan ini adalah protokol DHCP, DNS, HTTP, FTP, SMTP, dan lain-lain. |
3 | Host-to-Host Layer | Lapisan yang bertanggung jawab dalam rangka membuat komunikasi antar dua host, dengan menggunakan cara membuatsebuah sesi Connection-oriented atau menyebarkan sebuahconnectionsless broadcast. Protokol-protokol yang berjalan pada sebuah lapisan ini adalah protokol TCP (Transmision Control Protokol) dan UDP (User Datagram Protokol) |
2 | Internetworking Layer | Lapisan yang bertanggung jawab dalam melakukan routing dan pembuatan paket IP dengan menggunakan teknik encapsulation). Beberapa protokol yang berjalan pada lapisan ini yakni IP (Internet Protocol), ARP (Address Resolution Protocol), ICMP (Internet Control Message Protocol), dan IGMP (Internet Group Management Protocol) |
1 | Network Interface Layer | Sebuah lapisan yang bertanggung jawab dalam peletakan frame-frame data di atas media jaringan. Protokol yang berjalan pada lapisan ini terdiri atas beberapa arsitektur jaringan lokal (seperti halnya Ethernet , Token Ring, dll), serta layanan Teknologi WAN, contohnya Plain Old Telephone Service (POTS), Integrated Service Digital Network (ISDN), Frame Relay, danAsynchronous Transfer Mode (ATM). |
Lapisan DARPA (TCP/IP Layer)
Kaitan antara Model Referensi OSI dengan Model Referensi DARPA yakni terletak pada cakupannya. pada kenyataanya Model Referensi DARPAmengelompokkan beberapa Lapisan yang terdapat pada Model Referensi DARPA. Pada lapisan 4 (empat) yaitu "Application Layer" yang mewakili 3 (tiga) lapisan atas dari Model Referensi OSI yaitu "Application Layer, Presentation Layer, dan Session Layer". berikut ilustrasi implementasi kedua Model Referensi[osi][darpa] yaitu sebagai berikut:
![]() |
Model Referensi OSI dan Model Referensi DARPA/TCP |
Pada Model Referensi OSI atau OSI Layer, terdapat uraian langkah komunikasi atau hubungan antara komputer dengan komputer lainnya. Urutan yang dijabarkan dengan metode lapisan pada OSI Layer ini, dapat pula diimplementasikan pada Model Referensi DARPA/TCP yang menjabarkan secara singkat tentang urutan komunikasi antara komputer, namun memiliki fungsi yang sama dengan Model Referensi OSI. Cakupan Application Layer pada Referensi DARPA mewakili 3 lapisan seperti yang dijelaskan sebelumnya. namun lebih dari itu masing Model Referensi tetap mengarah pada satu output yaitu pada Model Referensi DARPA lapisan Application layeryang bertanggung jawab terhadap penyediaan akses kepada aplikasi terhadap jaringan TCP/IP, serta mencakupi beberapa Protokol komunikasi, seperti yang ditunjukkan pada gambar diatas.
Tujuan dari kedua Model Referensi tersebut mengarah pada satu tujuan yaitu aturan dan alur sebuah komunikasi pada Jaringan Komputer serta dukungan vendor perangkat keras secara universal terhadap kedua model Referensi tersebut. Sebelum munculnya model Referensi OSI, sebuah Sistem Jaringan komputer sangat bergantung pada vendor perangkat Keras, dengan hal tersebut OSI berupaya untuk membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar vendor yang berbeda. Maka upaya OSI untuk memberikan standarisasi umum tentang Jaringan Komputer, agar pada suatu instansi atau perusahaan yang memiliki Jaringan komputer dengan penggunaan protokol jaringan yang cukup banyak, dan dapat saling berkomunikasi.
C. Implementasi Referensi OSI dan DARPA pada jaringan komputer sederhana
Pada implementasi Model Referensi ini dapat kita jabarkan pada Jaringan Komputer sederhana yang terdiri atas 2 (dua) komputer yang saling berkomunikasi. Bagaiman suatu aktifikas transfer data yang terjadi antara 2 (dua) komputer tersebut mengimplementasikan Model Referensi OSI dan DARPA, berikut penjelasannya:
A. Model Referensi OSI![]() |
Proses Komunikasi antar PC dengan Referensi OSI |
Pada gambar diatas, terlihat pada proses komunikasi melalui beberapa lapisan/layer OSI. Sebelum sebuah data di kirim ke tujuan, terjadi beberapa proses translasi atau conversi, hingga pada akhirnya dieksekusi oleh "Physical Layer" untuk pengiriman data tersebut ke komputer lain.
Contoh realistis dari Penerapan OSI Layer pada aktifitas Transfer data antar dua komputer:
Diketahui:
* PC 1 hendak mengirim file yang berekstensi .mp3 ke PC 2
* Aplikasi Server yang digunakan adalah File Sharing atau Samba
* Jenis Protokol yang digunakan adalah TCP/IP
* Media Transmisinya adalah Kabel UTP
Penyelesaian:
![]() |
Proses pengiriman file dari PC 1 ke PC 2 |
1. Proses Pengiriman file .mp3 yang dilakukan oleh PC 1:
* Application Layer, bertindak menyediakan interface agar file tersebut dapat dikirim oleh pengguna, serta membuat suatu pesan-pesan kesalahan agar pada saat file tersebut hendak dikirim dan terjadi kesalahan, maka akan ditampilkan pesan bahwa file tersebut tidak dapat dikirim. kemudian "Application Layer menentukan protokol apa yang harus digunakan untuk mengirim file .mp3 ke komputer tujuan;
* Presentation Layer, bertindak mentranslasikan file yang akan dikirim dalam bentuk format yang dapat ditransmisikan pada perangkat jaringan;
* Session Layer, bertindak mendefinisikan konfigurasi IP Address yang ada pada komputer, agar dapat melakukan pengiriman;
* Transport Layer, bertindak untuk memecah file tersebut ke dalam bentuk paket data (format yang dikenali oleh perangkat jaringan) dan memberikan nomor urut setiap paket data yang dipecahkan, kemudian "Transport Layer" juga memberikan suatu perintah agar pada saat paket dapat telah sampai di tujuannya, agar file yang dipecah dalam bentuk paket data di kembalikan pada bentuk file yang sebenarnya. Selain memberikan perintah pada paket data, "Transport Layer" juga memberikan perintah agar pada saat paket data yang dikirim dan salah satu paket data tersebut hilang pada saat proses pengiriman, akan dilakukan translasi ulang terhadap file tersebut;
* Network Layer, bertindak untuk mendefinisikan Alamat-alamat IP, dan memberikan Header pada Paket data, agar pada saat proses pengiriman selesai atau file yang dikirim ke komputer tujuan dapat mengetahui bahwa file tersebut dikirim dari komputer pengirim., misalkan komputer pengirim memiliki IP Address 192.168.27.88, kemudian IP Address komputer tujuan pengiriman adalah 192.168.27.11, Nah.., pada saat file tersebut sukses dikirim Komputer dengan IP Address 192.168.27.11, mengetahui bahwa file .mp3 dikirim oleh komputer dengan IP Address 192.168.27.88;
* Data-Link Layer, bertindak menetukan bit-bit data yang dikelompokkan menjadi frame. selain itu "Data-Link Layer" juga bertindak untuk mengkoreksi kesalahan, Flow Control, dan pengalaman MAC Address atau alamat perangkat keras. Selain itu, "Data Link Layer" juga menambahkan header dari frame tersebut yang mencakup Alamat IP Tujuan pengiriman, dan Hardware tujuan. kemudian pada "Data-Link Layer" juga memberikan perintah agar Perangkat jaringan seperti hub, brigde, Repeater, dan switch layer 2 dapat beroperasi dengan spesifik dan membaginya kedalam dua level yaitu Level Logical Link Control (LLC) dan Media Access Control (MAC). LLC mencakup IP Address, dan alamat logical lainnya, dan MAC Address merupakan Alamat Perangkat Kerasnya.
* Physical Layer. Setelah file tersebut sudah di rangkum dalam bentuk paket data dan Frame, "Physical Layer" tinggal mengirim paket data tersebut ke komputer tujuan. Physical Layer ini juga dapat berbentuk Perangkat keras yang digunakan untuk mengirim data seperti LAN Card, Hub, Switch, Brigde, Repeater, dll.
2. Proses File sebelum dapat diakses pada PC 2:
![]() | |
File berhasil dikirim ke PC 2 |
* Physical Layer. Sinya dari PC 1 di terima oleh PC 2., Kemudian Physical Layer PC 2 mengidentifikasi Sinyal yang dikirm PC 2, kemudian setelah PC 2 mengetahui bahwa sinyal yang dikirim tersebut adalah Sinyal pengiriman paket data yang dikirm oleh PC 1 ke PC 2, Physical layer pada PC 2, maka Physical layer PC 2 akan membaca paket data, dan informasi tentang paket data tersebut, kemudian Physical Layer meleparkan paket data tersebut ke "Data-Link Layer".* Data-Link Layer, akan mengidentifikasi paket data, Alamat IP Address, MAC Address, serta mengidentifikasi Perangkat atau media transmisi yang digunakan oleh Kompute pengirim dan melihat header dari frame paket data tersebut. setelah tugas "Data-Link Layer" selesai, "Data-Link Layer" akan melempar tugas berikutkan ke Network Layer.
* Network Layer, bertindak mengidentifikasi Alamat IP dan Header dari Paket data tersebut, Setelah melakukan Identifikasi Paket Data yang dikirm oleh PC 1, lalu "Network Layer" akan mengarahkannya ke "Transport Layer";
* Transport Layer, bertindak untuk menyesuaikan nomor urut dari paket data, apakah paket data tersebut sesuai atau tidak, kemudian "Transport layer" mengembalikan paket data tersebut kedalam bentuk format yang telah dibuat oleh Presentation Layer.
* Session Layer, bertindak mendefinisikan IP Address dari PC 2 agar dapat menerima proses pengiriman paket data dari PC 1.
* Presentation Layer, bertindak mentranslasikan format yang telah dibuat oleh Presentation Layer PC 1, kedalam bentuk yang sebenarnya yaitu file .mp3. Setelah proses pengiriman file dari PC 1 ke PC 2, telah selesai, lalu tugas berikutnya akan berikan pada "Application Layer"
* Application Layer, bertindak mengindentifkasi file .mp3 yang telah ditranslasikan oleh "Presentation Layer", dan mengecek Protokol apa yang digunakan hingga file .mp3 tersebut bisa sampai ke PC 2. Setelah "Application Layer", mengetahui jenis protokol yang digunakan untuk mengirim file .mp3 tersebut ke PC 2, maka file tersebut akan tampilkan pada Interface yang sama digunakan oleh PC 2. contohnya Interface File Manager.
Proses pengiriman file dengan menerapkan Referensi OSI, sebenarnya hanya memberikan sebuah step atau langkah proses pengiriman file tersebut ke tujuan pengiriman. kemudian pada saat file yang dikirim telah berhasil dikirim ke Peneriman, maka file tersebut akan melalui beberapa step hingga bisa diakses oleh penerima. berikut ilustrasinya:
![]() |
Ilustrasi Pengiriman data dengan Referensi OSI |
Pada awalnya OSI Layer berurut mulai dari Lapisan 7 (Application Layer) s/d 1 (Physical Layer)., namun pada saat file yang dikirm telah berhasil dikirim ke penerima, maka proses file tersebut sampai ke penerima yaitu dengan urutan dari Lapisan 1 (Physical) ke 7 (Application Layer). Dan untuk proses pengiriman yang dilakukan oleh PC penerima ke PC pengirim atau PC 2 ke PC 1, kurang lebih hampir sama dengan metode pengirimana file dari PC 1 ke PC 2.
B. Model Referensi DARPA/TCP
![]() |
Proses Komunikasi dengan Referensi DARPA/TCP |
Jika sebelumnya pada bagian ini telah dibahas tentang Implementasi Model Referensi OSI, sekarang akan dibahas tentang Model Referensi DARPA/TCP, serta skala perbanding penerapan Model Referensi DARPA dan OSI. Secara umum Model Referensi DARPA dan OSI, tidak memiliki perbedaan, namun terlihat pada Model Referensi DARPA/TCP terdiri atas 4 (empat) layer/lapisan, yang memberikan aturan atau standarisasi komunikasi data antar 2 (dua) komputer.
Contoh Realistis dari Penerapan DARPA/TCP Layer pada jaringan Sederhana :
Diketahui:
* PC 1 hendak mengirim file yang berekstensi .mp3 ke PC 2
* Aplikasi Server yang digunakan adalah File Sharing atau Samba
* Jenis Protokol yang digunakan adalah TCP/IP
* Media Transmisinya adalah Kabel UTP
Penyelesaian:
![]() |
Proses pengiriman file dari PC 1 ke PC 2 |
1. Proses pengiriman file .mp3 dari PC 1 ke PC2:
* Application Layer, bertindak untuk menyediakan interface serta memberikan akses terhadap aplikasi yang digunakan untuk mengirim file, dan menentukan jenis protokol yang dapat digunakan untuk mengirim file, kemudian mentranslasikan file tersebut kedalam bentuk format yang dapat ditransmisikan oleh perangkat jaringan. lalu mendefinisikan konfigurasi IP Address agar dapat melakukan pengiriman file.
* Host-to-host layer, bertindak sebagai penanggung jawab terhadap pembuatan komunikasi antar dua host dengan cara connectionless broadcast. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa proses pemecahan file ke dalam bentuk paket data serta memberikan nomor pada paket-paket data tersebut. serta menentukan protokol yang harus digunakan dalam proses pengiriman paket data, apakah menggunakan protokol TCP atau UDP.
* Internetworking Layer, bertindak melakukan identifikasi konfigurasi IP Address pada komputer serta memberikan routing dengan teknik encapsulation atau teknik pengapsulan terhadap paket data sebelum tanggung jawab berikutnya diberikan kepada "Network Interface Layer";
* Network Interface Layer, bertindak menentukan bit-bit data yang akan dikelompokkan menjadi frame, dan menetukan bagaimana perangkat jaringan atau media transmisi dapat mengirim paket data dengan dua level yaitu LLC dan MAC Address. Kemudian melakukan pengiriman paket data sesuai intruksi dari "Internetworking Layer";
* Network Interface Layer, bertindak mengidentifikasi sinyal yang dikirimkan oleh "Network Interface Layer" PC 1, dan mentransmisikan frame-frame ke dalam bentuk sebelumnya yaitu Kapsul Paket data;
* Internetworking Layer, bertindak mengidentifikasi Konfigurasi IP AddressPC 2 dan juga mengidentifikasi IP Address yang mengirim paket data, serta mentransmisikan proses pengapsulan yang dilakukan oleh "Internetworking Layer" PC 1 ke dalam bentuk Paket Data;
* Host-to-host layer, bertindak sebagai penanggung jawab terhadap komunikasi antar dua host dan connectionless broadcast dikirim oleh "Host-to-host layer" ke PC 1, lalu mengidentifikasi Protokol yang digunakan oleh PC 1pada saat melakukan pengiriman paket data apakah protokol TCP atau UDP, setelah itu lapisan "Host-to-host layer", mengidentifikasi nomor-nomor urut paket yang dikirim oleh PC 1;
* Application Layer, bertindak untuk mengidentifikasi IP Address komputer agar dapat menerima file yang dikirim oleh PC 1, kemudian mentranslasikan format yang telah dibuat oleh "Application Layer" PC 1 kedalam bentuk yang sebenarnya yaitu file .mp3, lalu mengidentifikasi protokol apa yang digunakan hingga file tersebut dalam sampai ke "Application layer" PC 2, setelah itu "Application Layer" menampilkan file yang dikirm oleh PC 1 kedalam interface atau antara muka yang dapat dibaca oleh PC 2.
Proses komunikasi antar dua PC/komputer dengan menerapkan Model Referensi DARPA/TCP, terlihat tidak ada perbedaan. namun referensi yang dikeluarkan oleh DARPA tentang Jaringan Komputer sangat praktis dan singkat, Penerapan Model Referensi DARPA hampir sama dengan penjelasan dari Komunikasi antar dua komputer diatas. Urutan atau langkah yang digunakan pada saat komputer hendak melakukan pengiriman yaitu dimulai dari Lapisan 4 (Empat) Application Layer s/d 1 (satu) Network Interface Layer, sebaliknya pada komputer yang akan meneriman pengiriman dari komputer tertentu, dimulai dari Lapisan 1 (satu) Network Interface Layer s/d 4 (empat)Application Layer.
D. Komponen Dasar Komunikasi Data Jaringan Komputer
Pada proses komunikasi antar dua komputer terdapat beberapa komponen atau istilah yang mendasar yaitu Sender, Received, Message, Media Transmisi, dan Protokol. jika sebelumnya Anda telah mengetahui bahwa "Sent" adalah komputer yang mengirim paket data ke komputer lain, namun terdapat isilah lain disini yang mengartikan komputer yang mengirim paket data disebut "Sender".
* Sender/Pengirim, merupakan perangkat yang melakukan pengiriman informasi. Sender tidak hanya terdapat pada jaringan komputer, namun pada Pesawat Telepon, Karema Video, Telepon Seluler, dll.
* Received/penerima, merupakan perangkat yang menerima pesan dari sender. Perangkat yang terkait sama dengan perangkat Sender.
* Message, merupakan informasi yang akan ditransmisikan. Pesan dapat berupa file, Video, Gambar, notifikasi, dll.
* Media Transmisi, merupakan media yang digunakan untuk melewatkan informasi yang dikirm oleh sender ke Reveiced. cakupannya dapat berupa kabel UTP, Coaxial, Fiber Optik, Laser, Gelombang radio, dll.
* Protokol, merupakan sebuah aturan yang digunakan pada komunikasi antar dua perangkat.
E. Perangkat Jaringan Komputer
Pada jaringan komputer tidak hanya membutuhkan sebuah teori dasar, namun dalam prakteknya, Jaringan komputer membutuhkan/memiliki banyak perangkat, baik dalam praktek Jaringan komputer sederhana, maupun Jaringan berskala besar.
A. Perangkat Jaringan komputer berdasarkan komputer/host meliputi:
B. Perangkat Jaringan komputer berdasarkan Media Transmisi, meliputi:
Secara umum tidak ada pembagian antara Perangkat jaringan komputer, namun agar lebih mudah dimengerti, maka penulis membagi kedalam dua Kategori yaitu berdasarkan Host/komputer dan media transmisinya. berikut penjelasan tentang macam-macam perangkat jaringan tersebut:
1. Lan Adapter
Lan Adapter atau Kartu Jaringan merupakan sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer. Lan Adapter kadang disebut NIC (Network Interface Card)., jenis NIC yang beredar antara lain: NIC yang bersifat fisik dan NIC yang bersifat Logis. NIC yang bersifat Fisik antara lain: Ethernet, Token Ring, dll. sedangkan NIC yang bersifat Logis adalah loopback adapter adapter dan dial-up Adapter. berikut penjelasan tentang NIC logis dan Fisik:
NIC Fisik
merupakan sebuah kartu/card yang dapat dipasang pada sebuah slot Expansi pada Motherboard, Slot Expansi ini dapat berupa Bus ISA, Bus PCI, Bus EISA, Bus MCA,dan Bus PCI Express.
NIC Logis
Merupakan jenis NIC yang tidak ada secara fisik atau dalam artian NIC yang bersifat virtual, dan berjalan pada Sistem Operasi. NIC Logis ini, berbentuk Software yang seakan-akan mirip dengan NIC fisik, dan berjalan selayaknya NIC Fisik. Contoh sederhana dari NIC Logis yaitu seperti interface loopback. yang pada Sistem Operasi Linux dengan nama interface lo. Teknik yang digunakan pada NIC Logis yaitu teknik Emulasi.
Lan Adapter terbagi atas beberapa jenis yaitu Internal dan External. Lan Adapter internal merupakan Lan Card yang terpasang di komputer/host. sedangkan Lan Card External merupakan Lan Card yang menggunakan Media USB (Universal Serial Bus)[id][en] untuk menyambungkannya pada Komputer/host
a. Lan Adapter Internal
![]() |
Lan Adapter Internal atau Lan Card Slot PCI |
Lan Adapter Internel berbentuk Board yang menggunakan Slot PCI atau PCI Express Motherboard[id][en] untuk memasangnya. Lan Adapter Internal PCIbentuknya seperti gambar diatas, kemudian untuk Lan Adapter Internal yang menggunakan Slot PCI Express yaitu seperti berikut:
![]() |
Lan Adapter Internal atau Lan Card PCI Express x1 |
Selain Lan Adapter Internal yang menggunakan Slot PCI/PCIe adapun yang menggunakan Slot PCMCIA atau Slot expansi yang terdapat pada laptop, seperti berikut:
![]() |
Lan Card Internal slot PCMCIA |
Lan Card jenis ini, banyak digunakan pada Laptop/Notebook yang didukung oleh Slot PCMCIA. Slot PCMCIA juga memiliki fungsi sama seperti Slot PCI. Kata lain dari PCMCIA yaitu CardBus.
b. Lan Adapter External
![]() |
Lan Card External using USB Connector |
Lan Adapter tipe ini, merupakan Lan Adadpter yang cukup fleksibel untuk digunakan, sebab dia menggunakan USB untuk menghubungkannya pada PC/Laptop.
c. Impementasi LAN Card untuk menghubungkan dua komputer.
![]() |
Implementasi LAN Card Internal dengan Lan Card External (USB) |
Pada gambar diatas, memberikan banyangan koneksi antara PC dengan Laptop. PC menggunakan Lan Card Internal yang menggunakan Slot PCI Motherboard, sedang Laptop menggunakan Lan Card External yang menggunakan Port USB. Perbedaan antara Lan Card PCI dan Lan Card USB yaitu terletak pada media penyambungan perangkat NIC tersebut. Untuk penggunaan atau prakteknya hampir sama.
2. Wifi Adapter
Wifi adapter merupakan akronim dari Wireless Fidelity. Wi-FI ini merupakan kumpulan dari standar yang digunakan oleh Local Nirkabel (Wireless Local Area Networks atau WLAN), standarisasi dari Wi-FI ini yaitu menggunakan spesifikasi IEEE 802.11. Standarisasi ini merupakan standarisasi dari spesifikasi 802.11a, 802.11b, dan 802.11g. Dengan perkembangan dari Teknologi Wifi ini standarisasi kemudian ditambahkan dengan teknologi Wifi 802.11n, yang memiliki luas cakupan dan kecepatan transfer yang lebih cepat.
Pada awalnya Teknologi Wi-FI ini ditujukan pada penggunakna perangkat nirkabel dan jaringan LAN (Local Area Network), akan tetapi saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal seperti ini memungkinkan seseorang dengan komputer dan Wireless Card atau PDA (Personal Digital Assistant) dapat terhubung dengan internet dan dengan menggunakan titik akses atau HostSpot.
Perancangan Wi-Fi didasarkan pada spesifikasi IEEE 802.11, dengan variasi seperti berikut:
1. 802.11a
2. 802.11b
3. 802.11g
4. 802.11n
Kecepatan akses dan frekuensi yang didukung oleh varian Wifi tersebut:
- Spesifikasi 802.11a yaitu berkecepatan 54 MB/s dengan frekuensi Band ~5 Ghz.
- Spesifikasi 802.11b yaitu berkecepatan 11 MB/s dengan frekuensi Band ~2.4 Ghz.
- Spesifikasi 802.11g yaitu berkecepatan 54 MB/s dengan frekuensi band 2.4 Ghz.
- Spesifikasi 802.11n yaitu berkecepatan 100 MB/s atau lebih dengan frekuensi band ~2.4 Ghz.
Kesesuaian spesifikasi dari Wi-fi tersebut yaitu:
- Spesifikasi 802.11b hanya cocok dengan perangkat WLAN yang mendukung spesifikasi 802.11b.
- Spesifikasi 802.11a hanya cocok dengan perangkat WLAN yang mendukung spesifikasi 802.11a.
- Spesifikasi 802.11g cocok dengan perangkat WLAN yang mendukung spesifikasi 802.11b dan 802.11g.
- Spesifikasi 802.11n cocok dengan perangkat WLAN yang mendukung spesifikasi 802.11b, 802.11g, dan 802.11n
Secara teknis Operasional dari Wi-FI adalah salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dengan perangkat WLAN (Wireless Local Area Network). Teknologi Wifi dibuat dan dikembangkan oleh sekelompok insinyus Amerika Serikat yang bekerja di Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat yang bernomor 802.11a, 802.11a dan 802.16. perangkat Wi-FI sebenarnya tidak hanya mampu bekerja pada jaringan WLAN, namun dapat juga bekerja pada jaringan WMAN (Wireless Metropolitan Area Network).
Pada perangkat Wifi ini tentu harus didukung dengan perangkat WLANnya. Wifi merupakan perangkat yang terhubung pada komputer atau dalam artian WLAN Client. sedangkan pada perangkat penyedia akses WLAN disebut AP (Access Point) yang merupakan perangkat perantara hubungan Wi-Fi. Spesifikasi yang didukung oleh Access Point, harusnya sesuai dengan WLAN Client atau Wi-Finya, jika perangkat WLAN tidak mendukung spesifikasi tertentu pada yang ada pada perangkat WLAN client, maka WLAN client tidak dapat terhubung dengan jaringan WLAN tersebut.
a. Wifi Adapter Internal
![]() |
Wifi Adapter Internal Slot PCI |
Wi-Fi Adapter ini merupakan perangkat Wi-fi yang tergolong internal, yang menggunakan Slot PCI Motherboard untuk menghubungkannya.
![]() |
Wifi Adapter Internal Slot PCI Express X1 |
Wi-fi ini hampir sama dengan Wi-fi yang menggunakan Slot PCI Motherboard, namun wi-fi yang ditunjukkan pada gambar diatas, yaitu Wi-Fi Adapter Internal yang menggunakan Media PCI Express X1 untuk menghubungkannnya pada Motherboard.
![]() |
Wi-Fi Adapter slot Mini PCI |
Wi-Fi Adapter semacam ini merupakan Wi-Fi adapter yang banyak digunakan pada Laptop/Notebook/Netbook. Slot yang digunakan yaitu Slot Mini PCI, yaitu seperti berikut:
![]() |
Slot Mini PCI |
Slot Mini PCI ini tidak hanya terdapat pada Motherboard Laptop, namun juga terdapat pada Motherboard Komputer.
b. Wi-Fi Adapter External
![]() |
Wi-Fi Adapter External USB |
Wi-Fi Adapter seperti gambar diatas, fungsinya hampir sama dengan Wi-Fi adapter Internal, namun media penghubung ke Komptuer/Laptop yaitu menggunakan USB (Universal Serial Bus).
3. Kabel Twisted Pair
Kabel Twited Pair merupakan sebuah kabel yang dua konduktornya digabungkan dengan tujuan agar dapat mengurangi gangguan elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromaknetik dari pasang kabel berbelit lainnya.
A. Kabel UTP
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) merupakan sebuah jenis kabel jaringan yang bahan dasarnya adalah tembaga yang tidak dilengkapi dengan Shilded internal atau pelindung dalam. UTP adalah jenis kabel yang paling umum digunakan pada jaringan local (LAN ---> "Local Area Network"), dengan harga yang cukup murah, fleksibel dan ditunjang dengan kinerja yang relatif bagus. Pada kabel UTP terdapat insulas satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan, namun tidak seperti kabel STP (Shielded Twisted Pair), yang insulasinya tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.
Kabel UTP memiliki impendansi sekitar 100 Ohm, dan terdiri dalam beberapa kategori yaitu sebagai berikut:
a. Kabel UTP Category 1 (Cat1) berfungsi untuk kualitas Suara analog
Kabel UTP Categori 1 (Cat1) merupakan kategori kabel UTP dengan kualitas transmisi rendah, yang dirancang untuk mendukung komunikasi suara analog. Kabel UTP Cat1 ini digunakan sebelum tahun 1983 untuk menghubungkan POST (Plain Old Telephone Service). Karakteristik kelistrikan dari kabel UTP Cat1 membuat kurang sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital pada jaringan komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan tersebut, melaikan untuk tujuan komunikasi Telepon Analog. Selain itu, Kabel UTP Category 1 (Cat1) memiliki Frekuensi sekitar 20Khz untuk suara analog.
![]() |
Kabel UTP Category 1 (Cat1) |
b. Kabel UTP Category 2 (Cat2) berfungsi sebagai Transmisi suara digital hingga 4 Megabit per detik
Kabel UTP Category 2 (Cat2) meruapkan kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan kabel UTP Category 1 (Cat1). Kabel UTP Category 2 (Cat2) di desain agar dapat mendukung komunikasi data dan suara digital. Kecetapan transmisi data pada Kabel UTP Category 2 (Cat2) mencapai 5 MB/s. Seiring perkembangkan kabel UTP, Kabel UTP Cat2 ini digunakan untuk menghubungkan antara node-node pada jaringan komputer dengan teknologi Token Ring dari IBM. Karakteristik kelistrikan dari kabel UTP Category 2 (Cat2) kurang baik digunakan sebagai kabel jaringan masa kini, sebab teknologi kabel ini sudah tidak banyak lagi digunakan.
![]() |
Kabel UTP Category 2 (Cat2) atau Kabel Token Ring |
c. Kabel UTP Category 3 (Cat3) yang digunakan pada transmisi data digital hinggal kecepatan 10 MBit/s
Kabel UTP Category 3 (Cat3) merupakan kabel UTP yang memiliki kualitas transmisi lebih baik daripada kabel UTP Category 2 (Cat2). Kabel UTP Cat3 ini dirancang untuk mendukung komunikasi data dan suara dengan kecepatan 10 Megabit per detik. Kabel UTP Cat3 menggunakna kawat tembaga 24-gauge dalma konfigurais 4 pasang kawat yang dililit. Kabel UTP Cat3 merupakan kabel yang memiliki kemampuan terendah jika dibandingkan dengan teknologi Ethernet saat ini. Karakteristik kelistrikan dari Kabel UTP Category 3 (Cat3) memiliki beberapa jenis frekuensi yaitu:
karakteristik | Nilai pada Frekuensi 10 Mhz | Nilai Pada Frekuensi 16 Mhz |
---|---|---|
Attenuation (Pelemahan Sinyal) | 27 dB/1000 kaki | 36 dB/1000 kaki |
Near-end Cross-Talk (NEXT) | 26 dB/1000 Kaki | 23 dB/1000 Kaki |
Resistansi | 28.6 Ohm/1000 kaki | 28.6 Ohm/1000 Kaki |
Impendansi | 100 Ohm (kurang lebih 15%) | 100 Ohm (Kurang Lebih 15%) |
Kapasitansi | 18 picoFarad/Kaki | 18 picoFarad/kaki |
![]() |
Kabel UTP Category 3 (Cat3) |
d. Kabel UTP Category 4 (Cat4) dengan transmisi data digital hingga 16 Megabit per detik
Kabel UTP Category 4 (Cat4) merupakan kabel UTP yang memiliki kualitas transmisi data hingga 16 Megabit per detik. Kabel ini menggunakan Kawat tembaga 22 gauge atua 24 gauge. Kabel UTP Cat4 terdiri atas 4 pasang kabel yang terlilit. Kabel ini mendukung Jaringan komputer dengan Ethernet 10BaseT, namun.
karakteristik | Nilai pada Frekuensi 10 Mhz | Nilai Pada Frekuensi 20 Mhz |
---|---|---|
Attenuation (Pelemahan Sinyal) | 20 dB/1000 kaki | 31 dB/1000 kaki |
Near-end Cross-Talk (NEXT) | 41 dB/1000 Kaki | 36 dB/1000 Kaki |
Resistansi | 28.6 Ohm/1000 kaki | 28.6 Ohm/1000 Kaki |
Impendansi | 100 Ohm (kurang lebih 15%) | 100 Ohm (Kurang Lebih 15%) |
Kapasitansi | 18 picoFarad/Kaki | 18 picoFarad/kaki |
![]() |
Kabel UTP Categori 4 (Cat4) |
e. Kabel UTP Category 5 (Cat5) dengan Transmisi data digital hingga 250 Megabit per detik (MB/s)
kabel UTP Category 5 (Cat5) merupakan kabel yang memiliki kualitas transmisi yang lebih baik daripada Kabel UTP Category 4 (Cat4). kabel UTP Category 5 dirancang untuk mendukung komunikasi data serta suara pada kecepatan hinggal 100 MB/s (Megabit per detik). Kabel UTP jenis ini menggunakan kawat tembaga dengan terdiri atas 4 pasang kabel yang lilit, serta dilindungi oleh insulasi. Kabel UTP Cagetory 5 (Cat5) telah distandarisasikan oleh Electronic Industires Alliance (EIA) danTelekommunication Industri Assoiciation (TIA). Kabel UTP Category 5 mendukung Jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet (100BaseT), hingga Gigabit Ethernet (1000BaseT). Kabel UTP Cat5 merupakan kabel yang paling populer pada jaringan komputer, dibandingkan Serat Optiok yang harganya dua kali lipat dibandingkan harga kabel UTP Cat5. Karakteristik kelistrikan dari kabel UTP Cat5 yaitu seperti berikut:
karakteristik | Nilai pada Frekuensi 10 Mhz | Nilai Pada Frekuensi 100 Mhz |
---|---|---|
Attenuation (Pelemahan Sinyal) | 20 dB/1000 kaki | 31 dB/1000 kaki |
Near-end Cross-Talk (NEXT) | 41 dB/1000 Kaki | 36 dB/1000 Kaki |
Resistansi | 28.6 Ohm/1000 kaki | 28.6 Ohm/1000 Kaki |
Impendansi | 100 Ohm (kurang lebih 15%) | 100 Ohm (Kurang Lebih 15%) |
Kapasitansi | 18 picoFarad/Kaki | 18 picoFarad/kaki |
![]() |
Kabel UTP Category 5 (Cat5) |
B. Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Kabel STP merupakan kabel Twisted Pair yang dibungkus pelindung pada masing-masing kabelnya. Pelindung tersebut terdapat pada setipa pasang kabel yang dilindungi oleh timah dan setiap pasang kabel, masing-masing dilapis dengan pelindung. Kabel STP terdiri atas 4 pasang kabel yang terlilit dengang menggunakan Konektor RJ-45. Perbedaan antara kabel UTP dan STP yaitu terletak dari selubung pelindung kabelnya. Jika Kabel UTP tidak memiliki pelindung pada masing-masing pasang kabelnya, sedangkan Kabel STP memiliki pelindung pada masing-masing pasang kabelnya.
![]() |
Kabel STP (Shielded Twisted Pair) |
4. Repeater
Repeater merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada "Physical Layer" dari OSI Layer. Repeater digunakan untuk mengatasi keterbatasan dari jarak jangkauan sebuah media transmisi. Repeater dapat disebut sebagai penguat sinyal. Repeater kadang digunakan, apabila pada jaringan berskala besar, terjadi pengurangan kinerja dari Media Transmisi., maka untuk menguatkan sinyal dari media transmisi tersebut, dibutuhkan sebuah Repeater untuk menguatkan sinyak dari media transmisi.
Repeater dapat diartikan secara luas pada perangkat jaringan komputer, baik dalam bentuk Jaringan yang menggunakan media Transmisi kabel UTP, maupun media transmisi Wireless atau WLAN.
![]() |
Repeater Jaringan LAN |
a. Implementasi Repeater pada Jaringan LAN
![]() |
Implementasi Repeater |
Pada sebuah jaringan komputer sederhana, dengan media transmisi menggunakan Kabel UTP. Kabel UTP memilki panjang Kabel maksimum untuk mentransmisikan data yaitu 100 Meter, pada saat kabel UTP sudah mencapai 100 Meter, maka dibutuhkan Repeater untuk menghubungkannya pada node lainnya.
Seperti yang dijelaskan pada paragraf sebelumnya bahwa: Repeater tidak hanya digunakan pada Jaringan Komputer, namun pada jaringan berskala besar seperti jaringan Raido Lokal, juga membutuhkan yang namanya Repeater agar sinyal radio dapat dijangkau ke seluruh penjuru. berikut ilustrasi penggunaan Repeater pada jaringan Wireless LAN:
![]() |
Ilustris penggunaan Repeater pada Jaringan Wireless LAN |
Pada gambar diatas terlihat bahwa Antena Wireless Transmision berfungsi sebagai penguat Sinyal dari Server jaringan WLAN, karena Sinyal Wireless LAN dari Server WLAN tidak bisa menjangkau jaringan B, maka dibutuhkan sebuah Repeater agar sinyal Wireless dari Server WLAN dapat ditransmisikan pada Jaringan B.
5. Bridge[id][en]
Merupakan sebuah komponen Jaringan yang diguankan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Bridge Jaringan berjalan di "Data-link layer" pada OSI Layer. Selain itu, Bridge juga dapat digunakan menggabungkan dua buah media transmisi jaringan yang berbeda. Misalkan untuk menghubungkan antara Media Transmisi Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) dengan Kabel Serat Optik, agar kedua media transmisi tersebut saling berhubungan maka dibutuhkan Bridge. Contoh lainnya yaitu menghubungkan Jaringan teknologi Token Ring dengan Ethernet.
Bridge dalam hal penghubungan dua media transmisi yang berbeda, akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim dengan tidak melakukan konvesi terhadap protokolnya, dalam artian dengan dua media transmisi yang berbeda Protokol yang digunakan oleh Serat Optik adalah Protokol HTTP, maka pada pentransmisian ke Ethernet tetap dengan Protokol HTTP.
Bridge dapat pula diartikan sebagai perangkat jaringan yang dapat meneruskan paket data dari Media transmisi satu ke media transmisi lainnya. Contoh Bridge pada Jaringan Komputer Sederhana.
Pada gambar diatas terlihat, terdapat 2 buah jaringan dengan Media Transmisi berbeda., Komputer yang terhubung langsung dengan "DHCP Server" menggunakan Media Transmisi Kabel UTP, dengan komputer yang terhubungan dengan "Wireless Bridge" menggunakan media transmisi Wireless. Alamat Jaringan komputer yang terhubung dengan "DHCP Server" yaitu "192.168.10.0/24", dan Alamat Jarigan pada komputer yang terhubung dengan "Wireless Bridge" yaitu "192.168.10.0/24". Fungsi Bridge pada gambar diatas, yaitu meneruskan sinyal dari Jaringan Komputer yang terhubung langsung oelh DHCP Server ke Komputer yang terhubung dengan "Wireless Bridge". Komputer yang terhubung dengan "Wireless Bridge" menggunakan DHCP Server untuk konfigurasi IP Addressnya., jadi Koneksi dari "DHCP Server" hanya di teruskan melalui "Wireless Bridge".
Selain pada jaringan komputer, Bridge juga dapat digunakan pada Jaringan Internet yang menggunakan Modem ADSL., Bridge dalam hal ini, meneruskan Koneksi ke dari Jaringan Telepon Analog ke jaringan Digital, ilustrasinya kurang lebih seperti ini:
Ilustrsi Gambar diatas memberikan sebuah contoh Fungsi bridge untuk menghubungkan jaringan Telepone Analog ke Jaringan Digital yaitu Jaringan komputer. Ilustrasi Bridge ini merupakan ilustasi yang dapat kita liat pada Jaringan Telkom Speedy yang menerapkan metode seperti diatas. Fungsi Bridge disini tidak merubah bentuk sinyal ataupun protokol dari Internet, namun hanya meneruskan sinyal internet tersebut ke jaringan LAN.
5. Bridge[id][en]
Merupakan sebuah komponen Jaringan yang diguankan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Bridge Jaringan berjalan di "Data-link layer" pada OSI Layer. Selain itu, Bridge juga dapat digunakan menggabungkan dua buah media transmisi jaringan yang berbeda. Misalkan untuk menghubungkan antara Media Transmisi Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) dengan Kabel Serat Optik, agar kedua media transmisi tersebut saling berhubungan maka dibutuhkan Bridge. Contoh lainnya yaitu menghubungkan Jaringan teknologi Token Ring dengan Ethernet.
Bridge dalam hal penghubungan dua media transmisi yang berbeda, akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim dengan tidak melakukan konvesi terhadap protokolnya, dalam artian dengan dua media transmisi yang berbeda Protokol yang digunakan oleh Serat Optik adalah Protokol HTTP, maka pada pentransmisian ke Ethernet tetap dengan Protokol HTTP.
Bridge dapat pula diartikan sebagai perangkat jaringan yang dapat meneruskan paket data dari Media transmisi satu ke media transmisi lainnya. Contoh Bridge pada Jaringan Komputer Sederhana.
![]() |
Implementasi bridge pada Jaringan Sederhana |
Selain pada jaringan komputer, Bridge juga dapat digunakan pada Jaringan Internet yang menggunakan Modem ADSL., Bridge dalam hal ini, meneruskan Koneksi ke dari Jaringan Telepon Analog ke jaringan Digital, ilustrasinya kurang lebih seperti ini:
![]() |
Ilustrasi Bridge untuk menghubngkan jaringan telepon Analog ke jaringan Digital |
6. Hub (Konsentrat)[id][en]
![]() |
Hub (Consentrator) |
Hub atau Konsentrator merupakan perangkat jaringan komputer yang bertujuan untuk menghubungan beberapa perangkat Ethernet, agar dapat menjadi satu segmen jaringan komputer. Hub bekerja di "Physical Layer" pada OSI Layer.
Cara kerja dari Hub yakni melewatkan paket data yang dikirm oleh Host/node ke host/node lainnya dengan motede broadcast atau mengirimkan sinyal pada semua port yang terhubung dengan Hub untuk mengetahui dimana tujuan paket data tersebut, hingga paket data sampai ke tujuannya.
Dengan cara kerja dari Hub, terkadang terjadi tabrakan data (Collusion) dan memperlambat jaringan komputer. Pada dasarnya Hub hanyalah sebuah "Repeater", namun perbedaan antara Hub dan Repeater yaikni, Hub memiliki banyak port untuk menghubungkan beberapa host/node., sedangkan "Repeater" hanya memiliki dua port untuk menguatkan sinyal. berikut ilustrasi Konsep kerja Hub:
![]() |
Ilustrasi Hub Jaringan komputer |
Pada Ilustrasi diatas menunjukkan bahwa: ketika PC 1 henda mengirim paket data ke PC 4, melawati Hub, maka Hub akan mengirimkan sinyal kesemua port untuk mengetahui Tujuan paket data yang dikirim oleh PC 1, ketika hub telah mengetahui bahwa PC 1 akan mengirim paket data ke PC 4, maka Hub secara otomatis meneruskan paket data tersebut ke PC 4. Isitilahnya Hub menggunakan metode "coba-coba", sebab pada awalnya hub tidak mengetahui tujuan pengeriman paket data dari PC 1.
Karena Hub bekerja pada Lapisa Fisik dari OSI layer, yang berfungsi hanya mentransmisikan data dalam bentuk bit-bit ke host. maka dengan itu Hub tidak dapat menentukan alur atau tujuan dari paket data yang dikirim melalui Hub. Selain itu, hub dapat berjalan pada jeringan Ethernet 10BaseT dan 100BaseT.
7. Switch[id][en]
Switch merupakan perangkat jaringan yang melakukan bridging transparant atau penghubungan segmentasi jaringan dengan metode forwarding berdasarkan alamat Mac (Mac Address). Teknologi Switch yaitu dapat menentukan alur pada paket data yang akan dikirim oleh host/node., dengan metode yang digunakan oleh Switch memungkinkan untuk tidak terjadi tabrakan data, sebab switch sebelum meneruskan paket data, switch melakukan identifikasi terhadap paket data, untuk mengetahui tujuan paket data dikirim.
Switch Jaringan dapat digunakan sebagai penghubung antara komptuer atau router. Switch bekerja pada "Data-link layer". Switch menggunakan konsep kerja dari Bridge atau dengan kata lain switch adalah bridge multiport. Berdasarkan fungsi dari "Data-Link Layer" yaitu "Lapisan OSI ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. kemudian, pada level/lapisan ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti MAC Address atau Media Access Control Address), dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi dengan spesifikasi IEEE 802, lalu membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan MAC (Media Access Control).", maka Switch dapat menentukan alur dan tujuan paket data dikirim., kemudian untuk resiko terjadinya tabrakan data atau Collusion sangat minim atau bahkan tidak ada.
Perbedaan antara Switch dan Hub yaitu terletak dari konsep kerja masing-masing perangkat jaringan tersebut. Hub bekerja hanya pada lapisan fisik dari OSI Layer dan hanya berfungsi mentransmisikan data yang melewati hub., sedangkan Switch bekerja pada lapisan Data-link yang befungsi mengelompokkan paket data menjadi format yang disebut frame, kemudian membaginya menjadi dua level yaitu "Logical Link Control (LLC)" dan "Mac (Media Access Control). Ilustrasi Switch pada jaringan komputer.
Karena Hub bekerja pada Lapisa Fisik dari OSI layer, yang berfungsi hanya mentransmisikan data dalam bentuk bit-bit ke host. maka dengan itu Hub tidak dapat menentukan alur atau tujuan dari paket data yang dikirim melalui Hub. Selain itu, hub dapat berjalan pada jeringan Ethernet 10BaseT dan 100BaseT.
7. Switch[id][en]
Switch merupakan perangkat jaringan yang melakukan bridging transparant atau penghubungan segmentasi jaringan dengan metode forwarding berdasarkan alamat Mac (Mac Address). Teknologi Switch yaitu dapat menentukan alur pada paket data yang akan dikirim oleh host/node., dengan metode yang digunakan oleh Switch memungkinkan untuk tidak terjadi tabrakan data, sebab switch sebelum meneruskan paket data, switch melakukan identifikasi terhadap paket data, untuk mengetahui tujuan paket data dikirim.
Switch Jaringan dapat digunakan sebagai penghubung antara komptuer atau router. Switch bekerja pada "Data-link layer". Switch menggunakan konsep kerja dari Bridge atau dengan kata lain switch adalah bridge multiport. Berdasarkan fungsi dari "Data-Link Layer" yaitu "Lapisan OSI ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. kemudian, pada level/lapisan ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti MAC Address atau Media Access Control Address), dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi dengan spesifikasi IEEE 802, lalu membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan MAC (Media Access Control).", maka Switch dapat menentukan alur dan tujuan paket data dikirim., kemudian untuk resiko terjadinya tabrakan data atau Collusion sangat minim atau bahkan tidak ada.
Perbedaan antara Switch dan Hub yaitu terletak dari konsep kerja masing-masing perangkat jaringan tersebut. Hub bekerja hanya pada lapisan fisik dari OSI Layer dan hanya berfungsi mentransmisikan data yang melewati hub., sedangkan Switch bekerja pada lapisan Data-link yang befungsi mengelompokkan paket data menjadi format yang disebut frame, kemudian membaginya menjadi dua level yaitu "Logical Link Control (LLC)" dan "Mac (Media Access Control). Ilustrasi Switch pada jaringan komputer.
![]() |
Ilustrasi Switch pada Jaringan Komputer |
8. Router
Router merupakan perangkat jaringan yang mengirimkan paket data dengan proses routing. Router berfungsi untuk menghubungkan antara dua jaringan yang berbeda. Router akan meneruskan paket data yang kirim oleh segment satu ke segmen lainnya. Router bekerja pada "Network layer" di OSI Layer.
Router memiliki fungsi sebagai penghubung antara dua atau lebih alamat jaringan yang berbeda. Router merupakan sebuah alat, sedangkan sebuah proses yang terjadi pada router disebut proses routing. Routing merupakan sebuah proses menetuan jalur antara dua atau lebih jaringan yang berbeda. Berikut Ilustrasi sederhana dari Router.
![]() |
Ilustrasi Router |
Cara Kerja dari Router
Sebuah router dengan kemampuan routing yang cukup baik dapat mengetahui rute dari paket data dikirm oleh suatu host atau network., Router akan menetukan apakah paket data tersebut ditujukan ke suatu host dalam network yang sama, atau ke network yang berbeda.
Apabila paket data ditujukan ke suatu host pada network berbeda, maka router akan meneruskan paket data ke network tersebut., namun jika paket data ditujukan pada host didalam network yang sama, maka router akan memblokir sementara paket-paket keluar, dan meneruskannya ke Host tujuan pada network yang sama. berikut ilustrasi dari cara kerja router:
1. Contoh Cara kerja Router yang pertama
Diketahui:
Komputer A akan mengirim paket data ke Komputer B yang berada pada network yang sama dengan komptuer A.
![]() |
Cara Kerja Router |
2. Contoh cara kerja router yang kedua
Diketahui:
Komputer B akan mengirim paket data ke komputer yang berada di Network lain.
![]() |
Cara Kerja Router |
3. Contoh cara kerja Router yang ketiga
Diketahui:
Komputer A dan Komputer B berada dalam satu Network yang sama yaituNetwork 1, kemudian secara bersamaan Komputer A dan Komputer B akan mengirim paket data dengan tuuan yang berbeda. Komputer A akan mengirim paket date ke komputer B Network 2, sedangkan komputer B akan mengirim paket data ke komputer A yang berada di Network yang sama dengan komputer B yaitu Network 1.
Langkah 1:
![]() | |
Cara kerja Router |
Langkah 2:
![]() |
Cara kerja Router |
9. Access Point (AP)
Access Point merupakan alat yang digunakan untuk mengatur lalulintas pada jaringan komputer dari media kabel ke media Mobile Radio atau dari Backbone jaringan wireless berbasis Client/Server. Access Point merupakan sebuah perangkat jaringan yang fungsinya hampir sama dengan Switch, namun Access Point menggunaan media transmisi Wireless atau Radio. Access Point dapat pula disebutWLAN (Wireless LAN). Access Point terdiri atas dua macam yaitu Access Point Bridge dan Access Point Router.
Access Point (AP) Bridge, hanya berfungsi sebagai forwarding paket data yang dikirim oleh Jaringan yang menggunakan Media Transmisi Kabel. Sedangkan Access Point Router merupakan Access Point yang tidak hanya meneruskan paket data dari media transmisi kabel ke Wireless, namun juga berfungsi sebagai Router.
Access Point pada awalnya hanya meneruskan paket dari Media Transmisi Kabel. Namun, seiring perkembangan teknolog Access Point, Access Point tidak hanya berfungsi sebagai Bridge, namun juga berfungsi sebagai Router, atau yang lebih dikenal yaitu "Wireless Router (WR)"
a. Access Point Bridge
Access Point seperti yang ditunjukkan pada gambar diatas merupakan Access Point yang hanya berfungsi meneruskan paket dari media transmisi kabel ke media transmisi Wireless. Fungsi dari AP ini, hanya berfungsi sebagai Bridge, berikut ilustrasi Cara kerja AP Bridge:
![]() |
Ilustrasi AP Bridge |
b. Access Point Router
![]() |
Access Point Router |
![]() |
Ilustrasi AP Router |
Website : http://www.opstechno.com/
Fcaebook : Unix Everyday Ahmad Yusri (apt-get install )
0 komentar:
Posting Komentar